Awal tahun disambut dengan harga cabai yang melambung tinggi, berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 120.000 akibat gagal panen di beberapa tempat. Hampir seluruh rumah tangga dan warung makan di Indonesia menyajikan sambal sebagai penyedap masakan.
Pantas jika harga cabai yang melambung ini bisa membuat ibu-ibu rumah tangga dan para pedagang berteriak. Dengan keadaan seperti ini, maka akan sangat bermanfaat apabila masyarakat mengetahui cara menanam cabai yang mudah dan yang bisa diaplikasikan secara langsung di rumah.
Kementerian Pertanian menyarankan agar setiap rumah menanam sendiri cabai rawit di halaman rumah. Beberapa mengatakan hal ini bukanlah solusi. Padahal jika kita telisik lagi, proses menanam cabai yang mudah serta perawatan yang sederhana mampu membantu Anda mengurangi anggaran belanja sehari-hari.
Lalu bagaimana cara menanam cabai rawit di halaman rumah?
Sebenarnya ada 3 tahap yang harus dilalui untuk menanam cabai rawit di rumah, yaitu pemilihan benih, penyemaian dan penanaman. Pemilihan benih dan penyemaian dilakukan agar benih yang ditanam memiliki kualitas baik.
Jika Anda tidak mau direpotkan dengan pemilihan benih dan penyemaian, Anda bisa membeli bibit cabai dalam kemasan. Dengan menggunakan bibit cabai dalam kemasan, Anda dapat langsung melakukan penanaman dari bibit tersebut.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
Bibit cabai
Media tanam
Pot berlubang
Semprotan
Sekop kecil
Sarung tangan
Pupuk
Bagaimana cara menanam cabai di rumah?
1. Siapkan pot dan isi dengan media tanam
Pastikan pot berlubang, lubang ini dibutuhkan untuk sistem drainase sehingga air dapat keluar dari pot untuk mencegah pembusukan. Isi pot dengan media tanam hingga batas 5 – 10 cm dari bibir pot.
2. Sebar bibit cabai
Lalu sebar bibit cabai di atas media tanam dengan jarak 5 – 10 cm agar pertumbuhan lebih optimal. Taburkan tipis-tipis media tanam di atas bibit.
3. Siram dengan air bersih
Siram bibit cabai tadi dengan air bersih menggunakan semprotan tanaman agar bibit tidak berubah posisi. Lakukan penyiraman dua kali sehari pada pagi dan sore hari untuk menjaga kelembaban.
4. Jauhkan pot dari sinar matahari langsung
Pindahkan pot ke tempat teduh, hindari sinar matahari langsung. Tutup dengan karung goni basah atau plastik jika dibutuhkan untuk menjaga kelembaban. Kelembaban sangat dibutuhkan pada proses pertumbuhan awal ini.
5. Pisahkan bibit tanaman
Setelah hari keempat, daun-daun akan mulai tumbuh. Anda dapat memindahkan bibit ke dalam pot lain. Berhati-hatilah saat memindah tanaman cabai ini, jangan sampai merusak akarnya, pindahkan juga sebagian media tanam ke dalam pot baru yang telah diisi dengan media tanam hingga 3/4 penuh. Lalu tempatkan tanaman dan tambahkan tanah lagi disekelilingnya. Siram sehari 2 hali menggunakan semprotan, di pagi dan sore hari.
Tips & Tricks
- Perhatikan waktu saat penanaman dan pemindahan bibit, waktu terbaik adalah sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 4 sore. Hal ini untuk menghindari stress-nya tanaman akibat perpindahan media tanam dan suhu udara.
- Penggunaan media tanam di awal penanaman akan lebih praktis karena telah dilengkapi dengan sekam dan pupuk kompos sebagai nutrisi awal bagi tanaman.
- Tambahkan pupuk sebulan sekali untuk menjaga kesuburan tanah. Gunakan pupuk organik atau pupuk khusus buah agar pertumbuhan dapat lebih optimal.
Cukup mudah bukan cara menanam cabai sendiri di rumah? Kini Anda tidak lagi terganggu lagi dengan harga cabai rawit yang melambung tinggi. Anda dapat menuai cabai di bulan ketiga, dan jika dilakukan perawatan yang tepat seperti penyiraman, pemberian pupuk dan penyemprotan fungisida, maka pohon cabai akan bertahan lama.
Yuk mulai menanam cabai di rumah!