Kucing hutan tersebar di bagian benua Asia Selatan, Timur, dan Tenggara. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis kucing hutan seperti kucing emas, kucing hutan jawa, kucing emas Asia, macan dahan Kalimantan, dan lain-lain.
Beberapa jenis kucing hutan tersebut terancam punah. Namun, sejak tahun 2002, kucing hutan jawa terdaftar di kategori least concern atau tidak terlalu mengkhawatirkan dalam Daftar Merah IUCN. Hal ini karena tersebar luas meskipun terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan di beberapa bagian dari wilayah jelajahnya.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai kucing ini, yuk simak fakta-fakta menarik tentang kucing hutan jawa sebagai berikut.
Ciri-Ciri Kucing Hutan Jawa
Ukuran kucing ini kurang lebih seperti ukuran kucing domestik pada umumnya, tetapi tubuhnya lebih ramping, dengan kaki yang lebih panjang. Kepalanya yang kecil memiliki dua garis berwarna gelap yang menonjol. Moncongnya yang berwarna putih berukuran pendek dan sempit.
Terdapat dua garis yang gelap di mata hingga telinga dan garis putih berukuran kecil dari mata hingga ke hidungnya. Bagian belakang telinganya yang agak panjang dan bulat berwarna hitam dengan bintik-bintik putih di tengah.
Tubuh dan tungkai memiliki bintik hitam dengan ukuran dan warna yang bervariasi, dan di sepanjang punggungnya terdapat dua hingga empat baris bintik memanjang. Ekornya memiliki ukuran kurang lebih setengah dari panjang kepala-tubuhnya. Di buntutnya terdapat beberapa bentuk cincin yang tidak jelas di dekat ujung ekornya yang berwarna hitam. Warna latar belakang bulu tutul kuning kecoklatan, dengan dada dan perut berwarna putih.
Tempat Tinggal Kucing Hutan Jawa
Tidak hanya di hutan Jawa saja, kucing ini juga sering berkeliaran ke lahan pemukiman penduduk sekitar. Hewan ini suka berteduh di bawah batu-batu yang besar. Mereka juga suka berkelana di akar-akar pohon, sehingga kucing ini memiliki julukan macan akar.
Dari kecil sudah bisa berburu
Masa kandungan kucing hutan Jawa kurang lebih 70 hari. Setiap melahirkan, kucing ini dapat mampu mendatangkan dua hingga empat ekor kucing.
Anak kucing ini tidak bisa membuka matanya hingga usianya mencapai 10 hari. Tetapi, begitu mereka sudah bisa membuka mata, mereka langsung mampu memburu mangsanya. Ketika usianya sudah mencapai 13 bulan, kucing ini sudah siap untuk reproduksi lagi.
Makanan Kucing Hutan Jawa
Kucing ini pemakan serangga dan hewan-hewan berukuran kecil seperti tikus, burung, dan ular. Burung yang dia makan biasanya burung puyuh atau burung gagak kecil. Dia juga senang makan reptil seperti bunglon dan kadal.
Itulah fakta-fakta menarik tentang kucing hutan Jawa. Meskipun kucing ini tergolong hewan liar, namun tidak sedikit yang menjadikan hewan ini sebagai peliharaan, loh! Berikut beberapa produk rekomendasi untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan si kucing.
Makanan Kucing
Kebutuhan gizi kucing harus terpenuhi agar tidak mudah sakit. Terlebih lagi jika kucing itu masih kecil. Kalian bisa berikan makanan kucing yang memiliki kandungan taurin agar mencegah penglihatannya buram dan jantung tetap sehat.
Kandang Kucing
Berikan kucing kandang yang tidak sempit agar mereka memiliki ruangan untuk bergerak dan tidak jenuh. Pastikan selalu menjaga kebersihan kandang agar kucing merasa nyaman dan kesehatannya tetap terjaga.
Mainan Kucing
Agar lebih dekat dengan kucing kalian, kalian bisa meluangkan waktu dengan ajak mereka bermain. Kalian juga bisa berikan mainan sebagai bentuk apresiasi atas tingkah laku mereka yang baik.
Dengan cara ini, sifat agresif mereka dapat berkurang dan akan mengulang perbuatan baik mereka.
Produk-produk rekomendasi di atas bisa kalian dapatkan hanya di Ruparupa. Tunggu apalagi? Yuk segera beli!