Perbedaan Gejala Covid 19 & Cara Menangani yang Tepat

0
1797
gejala covid
Source: Pixabay

Saat virus corona SARS-CoV-2 menyerang seseorang ada beberapa jenis gejala Covid 19 yang mungkin muncul seperti gejala ringan, sedang hingga berat. Bahkan dalam kasus tertentu seringkali muncul OTG (orang tanpa gejala).

Perbedaan tersebut dapat muncul karena adanya respon dan imunitas yang berbeda dari setiap orang. Untuk memahami perbedaannya lebih lanjut, mari mengacu pada penjelasan dari Kementerian Kesehatan dan WHO.

Ruparupa Banner

Perbedaan Gejala Covid 19 & Cara Menanganinya

gejala covid 19
Source: pixabay

WHO menyebutkan dalam kasusnya orang dinyatakan positif akibat covid-19, mengalami gejala awal yang berbeda beda.

Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik)

kasus konfirmasi orang tanpa gejala
Source: Pixabay

Pada 13 Juli 2020, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, menghapus istilah OTG, ODP, dan PDP serta menggantinya dengan istilah baru. Penggantian ini tertuang secara resmi dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang pengendalian COVID-19.

Istilah OTG sendiri sudah berubah menjadi kasus konfirmasi tanpa gejala, dan tetap masuk menjadi golongan pasien positif Covid-19 yang dianggap lebih berbahaya. Pasalnya kelompok pasien ini terlihat sehat namun tetap bisa menularkan virus covid-19.

Kriteria kelompok orang yang masuk dalam kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik)

  1. Frekuensi napas antara 12-20 kali per menit
  2. Kadar saturasi oksigen 95 persen atau lebih

Cara penanganan yang tepat

Bagi kelompok pasien yang tergolong dalam kasus covid-19 ini dapat menjalankan isolasi mandiri di rumah atau memanfaatkan fasilitas isolasi mandiri dengan protokol yang tepat.

Selama menjalani proses berlangsung pasien juga harus tetap berkonsultasi dengan dokter, dan mengobservasi diri selama kurang lebih 14 hari.

Tak hanya itu hindari mengonsumsi sembarangan obat yang bukan berasal dari tenaga medis terpercaya.

Gejala Covid-19 ringan

gejala covid 19
Source: Pixabay
  • Demam ≥38 derajat celcius
  • Nyeri tenggorokan
  • Batuk
  • Hidung tersumbat
  • Malaise atau perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan yang tidak jelas penyebabnya 
  • Menderita gejala flu
  • Merasa mudah lelah

Selain tanda-tanda di atas ciri khas dari gejala ringan pada orang yang terinfeksi covid-19 adalah tidak ada sesak napas atau gangguan pernapasan berat.  Umumnya gejala ini akan mereda secara dalam waktu 7-10 hari.

Penanganan pasien covid

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kelompok ini harus melakukan isolasi mandiri sama seperti pasien tanpa gejala (asimtomatik).

Nantinya setelah mengakhiri masa isoman yang telah berlangsung selama 10 hari plus 3 hari, mendapatkan hasil tes PCR negatif, serta tidak ada gejala demam dan gangguan pernapasan, maka barulah pasien dinyatakan sembuh.

Namun jika jika kondisi bertambah buruk, maka petugas kesehatan akan melakukan penyelidikan epidemiologi, termasuk mengidentifikasi orang yang melakukan kontak erat dengan pasien.

Gejala covid 19 tingkat sedang

gejala covid
Source: Pixabay
  • Tidak nafsu makan
  • Demam
  • Batuk
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Anosmia atau kehilangan indera penciuman
  • Tidak dapat mengecap rasa
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek dan hidung tersumbat
  • sakit perut
  • Diare Mata merah
  • Kesulitan bernapas
  • Kadar saturasi oksigen di bawah 95 persen
  • Frekuensi napas yang tidak teratur

Dalam kondisi ini, orang yang terinfeksi virus corona dalam tingkat sedang masih mungkin untuk melakukan berbagai aktivitas meskipun tubuh terasa lemas.

Biasanya gejala covid berlangsung sekitar 7-14 hari, yang mana durasinya lebih lama jika dibandingkan dengan orang yang mengalami gejala ringan.

Penanganan pasien covid

Pasien covid-19 perlu melakukan isolasi dengan kriteria kasus gejala sedang. Salah satunya tidak perlu melakukan pemeriksaan RT-PCR secara berkala.

Selain itu pasien juga harus melewati masa isolasi 10 hari ditambah minimal 3 hari, dan akan dinyatakan selesai jika sudah tidak ada gejala yang muncul. Namun untuk dapat ‘bebas’ sepenuhnya memerlukan pernyataan resmi dari petugas kesehatan. 

Jika ada gejala lain yang muncul, maka akan diberikan rujukan rumah sakit yang memiliki standar fasilitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan. Terutama bagi pasien yang melakukan perawatan secara mandiri.

Gejala covid 19 infeksi berat

gejala covid 19 tingkat berat
Source: Pixabay

Sementara itu pada pasien yang mengalami infeksi virus corona tingkat berat maka muncul tanda-tanda seperti ini

  • Demam ≥38 derajat celcius
  • Kerusakan paru paru
  • Terdapat infeksi saluran napas dengan tanda-tanda peningkatan frekuensi napas (>30x/menit)
  • Sesak napas atau respiratory distress
  • Batuk
  • Penurunan kesadaran
  • Kadar saturasi oksigen luar dan dalam berada pada angka kurang dari 90%
  • Leukopenia atau rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh
  • Peningkatan monosit
  • Peningkatan limfosit atipik
  • Nyeri dada
  • Bibir, kulit, dan wajah tampak kebiruan
  • Keringat dingin
  • Dada yang berdeba-debar,
  • Pusing atau sakit kepala berat

Penanganan pasien gejala berat

Harus segera mendapatkan pertolongan medis karena kemungkinan terjadinya komplikasi berbahaya seperti hipoksia atau berkurangnya oksigen dalam darah.

Kemudian untuk melakukan pemeriksaan lanjutan petugas kesehatan akan mengambil spesimen dan akan memberikan komunikasi risiko kepada kontak eratnya.

Langkah ini sendiri merupakan bentuk pencegahan penyebaran virus yang mungkin terjadi. Terlebih lagi jika ada anggota keluarga yang rentan terpapar covid 19 seperti lansia, ibu hamil dan anak anak.

Selanjutnya akan ada pengambilan swab satu kali yaitu pada hari ketujuh untuk menilai kesembuhan pasien tersebut. Jika hasil pemeriksaan follow-up RT-PCR 1 kali negatif, dan setelah kurang lebih 3 hari tidak lagi menunjukkan gejala demam atau gangguan pernapasan maka pasien sudah boleh pulang.

Namun meskipun sudah melewati masa kritis dan dipulangkan, pasien harus tetap melakukan isolasi mandiri minimal 7 hari dalam rangka pemulihan dan kewaspadaan jika gejala Covid-19 muncul kembali.

Selain itu pasien juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Hal penting terakhir yang tidak boleh terlupakan adalah penyintas harus selalu mengecek kesehatan secara rutin dengan alat-alat yang memiliki kualitas setara dengan rumah sakit.

Alasannya sendiri adalah saat ini memiliki alat kesehatan sendiri merupakan alternatif lebih baik. Jika dibandingkan bepergian keluar rumah atau mendatangi fasilitas kesehatan yang bisa menimbulkan risiko penularan covid yang lebih tinggi.

Terlebih lagi saat ini kamu bisa membeli peralatan yang beragam dengan harga terjangkau, misalnya oximeter dengan fitur terbaik, tensimeter yang memiliki fitur tinggi, hingga oksigen konsentrator yang dapat memberikan udara murni dan bisa berfungsi sebagai terapi oksigen.

Untuk mendapatkan semua produk kesehatan yang berkualitas, percayakan pada Sowell yang mengusung teknologi terbaru dan sudah melewati uji klinis. Dapatkan semua produk tersebut hanya di Ruparupa platform belanja yang mengusung konsep one stop solution.

Dengan adanya Ruparupa kini siapa saja dapat memenuhi setiap keperluan rumah tangga, hobi maupun gaya hidup hanya melalui satu aplikasi saja.

Tunggu apalagi, yuk segera download atau kunjungi aplikasi Ruparupa sekarang juga!