Ini Dia Perbedaan Pandemi, Endemi, dan Epidemi

World Health Organization (WHO) menetapkan pandemi COVID-19 sejak 11 Maret 2020 lalu. Ini artinya sudah hampir lebih dari 2 tahun kita menghadapi masa pandemi Covid-19.

Melihat kondisi saat ini yang belum kunjung usai, bahkan virus korona pun terus bermutasi, para pakar kesehatan pun mulai melihat akan adanya pergeseran dari fase pandemi menuju endemi, termasuk di Indonesia.

Hal ini lantas membuat istilah pandemi, endemi, dan epidemi menjadi topik hangat yang diperbincangkan banyak orang. Tentu, sebagian besar dari kita pun masih belum memahami istilah tersebut.

Untuk itulah, kali ini kami akan membahas satu per satu perbedaan pandemi, endemi, dan epidemi. 

Pandemi

Berdasarkan KBBI, pandemi adalah wabah yang berjangkit secara bersamaan meliputi wilayah geografis yang luas.

Melansir dari Medical News Today, pandemi terjadi ketika penyakit menyebar ke seluruh negara atau benua. Biasanya, para ilmuwan akan menetapkan pandemi bila suatu penyakit telah menyebar dengan cepat.

Seperti kondisi ini seperti yang kita alami sekarang, yaitu COVID-19. Selama dua tahun terakhir ini, virus korona memiliki tingkat penularan yang sangat cepat dengan jumlah kasus yang terus bertambah setiap harinya.

Penyebaran virus korona ini pun terjadi karena banyak orang yang melakukan perjalanan ke berbagai negara dan benua. Inilah yang membuat transmisi penularan virus menjadi cepat menyebar.  

Selain pandemi COVID-19, sebelumnya ada beberapa pandemi yang terjadi di dunia, seperti pandemi influenza di tahun 1918, SARS-CoV-1 yang terjadi di tahun 2003, serta Swine Flu di Amerika pada tahun 2009.

Endemi

Endemi adalah suatu kondisi saat wabah penyakit hanya terjadi di sseluruh wilayah atau populasi tertentu, tanpa menyebar ke wilayah lain.

Selain itu, prevalensi terhadap penyakit ini pun lebih stabil dan bisa diprediksi dari waktu ke waktu. Jadi, penyakit tersebut biasanya memang terjadi di dalam wilayah tertentu.

Contoh dari endemi yang bisa kamu temukan adalah penyakit malaria, demam berdarah, dan Hepatitis B. 

Nah, yang menjadi perbedaan dari pandemi dan endemi adalah sejauh mana penyakit tersebut menyebar, yaitu berdasarkan lokasi.

Epidemi

Epidemi biasanya terjadi ketika suatu penyakti menyebar secara tidak terduga atau cepat di wilayah geografis.

Biasanya, epidemi terjadi ketika suatu penyakit tiba-tiba muncul atau ada penyakit baru mulai menyerang di sebuah wilayah.

Banyak contoh epidemi yang melibatkan penyakit menular, tetapi ada pengecualian, seperti Virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus) dan virus Ebola.

Namun, kebiasaan buruk masyarakat juga bisa mengakibatkan terjadinya epidemi, lho, seperti kebiasaan merokok, yang berdampak pada kesehatan.

Oleh karena itu, epidemi bisa kamu gunakan sebagai gambaran dari kesehatan penduduk di satu area.

Persiapan Memasuki Fase Endemi

Melihat virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 sulit untuk diberantas sampai habis, inilah yang membuat para ilmuan mengusulkan untuk beralih dari pandemi menuju fase endemi.

Namun, transisi pandemi menjadi endemi hanya bisa terjadi bila angka penularan semakin menurun dan sistem perawatan kesehatan pun sudah bisa menanganinya dengan baik.

Hal ini sejalan dengan ucapan Dr. Daniel McQuillen, President of Infectious Diseases Society of America dan seorang dokter senior di divisi penyakit menular di Beth Israel Lahey Health, di Massaschusetts, seperti yang dilansir dari ABC News.

Mereka mengatakan bahwa kalau membuat virus akan tetap hadir dan orang masih bisa terinfeksi, tetapi penyebarannya cukup bisa diprediksi. Artinya, sistem rumah sakit dan para dokter bisa menangani masalah ini.

Bila kondisi ini terjadi, maka penyakit COVID-19 dapat menjadi penyakit endemi, seperti influenza. Namun, perlu diingat, kita tidak dapat kembali hidup normal seperti sebelum pandemi COVID-19 terjadi.

Justru kita harus lebih siap dalam menghadapi virus korona dengan memperhatikan protokol kesehatan. Caranya adalah dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.

1. Menjaga Tubuh Tetap Fit

Untuk menjaga kondisi tubuh prima, tentunya kita tetap harus memperhatikan asupan nutrisi dari makanan yang kamu santap.

Selain itu, pastikan juga untuk melakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit dalam sehari atau 3-5 hari dalam seminggu.

2. Menggunakan Masker dan Membawa Hand Sanitizer

Jika kamu sedang melakukan WFO (Work From Office) ataupun sedang berpergian, tetaplah menggunakan masker dan menggantinya setiap 4 jam sekali.

Kamu bisa menemukan cara menggunakan masker double yang benar dengan klik di sini.

Selain itu, selalu siapkan hand sanitizer untuk berjaga-jaga, terutam bila kamu tidak dapat mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

3. Menjaga Jarak

Saat berada di dalam kerumunan, tetaplah menjaga jarak minimal 1 meter. Cara ini perlu dilakuakn untuk mengurangi risiko tertularnya virus korona.

4. Istirahat yang Cukup

Pastikan juga kamu mendapatkan istirahat yang cukup. Tidak hanya menunjang kesehatan fisik, istirahat cukup juga dapat membantu kamu untuk tetap semangat dan produktif dalam menjalani kegiatan selama WFO.

5. Melakukan Vaksinasi Lengkap

Untuk melakukan hidup new normal, tentunya tubuh kita pun harus sudah dalam keadaan siap. Salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi COVID-19 secara lengkap dan juga melakukan vaksin booster.

Nah, agar semakin aman saat berada di luar rumah, pastikan kamu melengkapi diri dengan beberapa produk kesehatan seperit berikut ini.

Beli di sini

Beli di sini

 

Beli di sini

Beli di sini

Kamu bisa mendapatkan produk kesehatan tersebut hanya di ruparupa.com. Situs belanja online ini juga perabot dan peralatan rumah tangga terbaik dari merek ternama milik Kawan Lama Group, seperti Informa, Selma, dan masih banyak lagi.

Yuk, tetap waspada dan lindungi diri selama masa endemi ya, Ruppers!