Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu tempat wisata yang cukup populer di kalangan turis lokal dan mancanegara. Apalagi, keindahan pulau ini mampu memanjakan mata.
Selain memiliki pulau yang esotik, ada lagi warisan Pulau Sumba yang terkenal, yaitu kain tenun Sumba. Sama seperti kain batik, kain tradisional ini punya nilai estetika dan spiritual yang tinggi.
Apalagi, proses pembuatan kain tradisional ini juga tidak mudah, lho. Jika dulu kain Sumba dibuat oleh satu orang, maka kini kain tersebut dapat dibuat oleh beberapa orang sekaligus. Tidak hanya itu, ada beberapa hal menarik lainnya dari kain sumba.
Lantas, Apa Saja Fakta Kain Sumba?
Nah, beberapa hal menarik dari kain tradisional tersebut.
1. Dipakai saat Upacara Adat dan Sehari-hari
Kain tenun Sumba dibuat dengan menggunakan tangan tanpa bantuan mesin apa pun. Sebab, kain ini mempunyai makna yang cukup penting bagi masyarakat Sumba.
Biasanya, masyarakat di sana akan mengenakan kain tersebut sebagai pakaian adat saat upacara pernikahan dan kelahiran. Namun, kain ini juga bisa digunakan untuk pakaian sehari-hari, lho.
Bahkan, tenun Sumba ini juga pernah dibawa oleh beberapa desainer ternama asal Indonesia ke pekan mode busana di kancah internasional.
2. Menggunakan Pewarna dari Alam
Tidak seperti kain modern yang menggunakan pewarna sintetis, kain tenun Sumba memakai pewarna dari alam dalam proses pembuatannya. Misalnya saja, warna merah pada tenun Sumba berasal dari akar mengkudu.
Kemudian, warna biru terbuat dari daun tarum. Setelah itu, kedua warna ini dapat dipadukan untuk menghasilkan warna dengan tingkat kecerahan yang berbeda.
3. Proses Pengerjaannya Rumit
Ada banyak proses yang perlu dilalui saat membuat kain Sumba, mulai dari membuat motif, memintal benang, menenun, hingga mewarnai. Untuk menghasilkan sehelai kain Sumba yang lebar diperlukan setidaknya 42 langkah pengerjaan.
Apalagi, kain Sumba menggunakan pewarna alami sehingga proses pengerjaannya bisa memakan waktu sekitar 8 bulan-2 tahun.
Walaupun kain Sumba memakai pewarna campuran (kimia dan alami), tetap membutuhkann waktu sekitar 6 bulan untuk membuatnya terlihat indah.
4. Motifnya Mempunyai Makna Tertentu
Motif pada kain Sumba mempunyai makna tertentu. Biasanya, motif-motif tersebut erat kaitannya dengan kehidupan manusia, seperti alam, binatang, tumbuhan, dan benda-benda lainnya.
Misalnya, corak kuda pada kain Sumba, yang melambangkan keagungan dan kebesaran. Kemudian, motif rusa yang melambangkan kebijaksanaan pemimpin. Selain itu, ada juga kain tenun bermotif manusia yang berfungsi untuk menolak kejahatan.
5. Mempunyai Kualitas dan Harga Premium
Karena proses pengerjaan yang cukup lama dan rumit, tidak heran kain tradisional satu ini dipatok dengan harga yang cukup tinggi. Namun, semua ini tentunya sebanding dengan kualitas dan ketahanan yang dimiliki oleh kain tradisional tersebut.
6. Sebagai Sumber Ekonomi Masyarakat Sumba
Sebagai salah satu kebudayaan turun-temurun masyarakat Sumba, maka kain satu ini pun menjadi sumber penghidupan bagi masyarakatnya. Apalagi, kain satu ini mempunyai harga yang cukup tinggi.
Bahkan, anak-anak berusia 8-10 tahun di Sumba sudah diajarkan untuk menenun guna melestarikan keberadaan kain tradisional tersebut.
Nah, itu dia fakta menarik tentang kain tenun Sumba yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu tertarik dengan kain satu ini, kamu bisa mendapatkan berbagai motif kain sumba melalui ruparupa.com.
Temukan kain tenun Sumba lainnya dengan klik di sini
Situs belanja online satu ini juga menyediakan berbagai produk khas Nusantara dan perabot rumah tangga dari merek-merek ternama milik Kawan Lama Group, seperti Pendopo, ACE, Informa, Selma, dan masih banyak lagi.
Kami juga mempunyai rekomendasi kain tenun Sumba yang bisa menjadi pilihan, seperti berikut ini.