Fakta Unik Rumah Adat Aceh Krong Bade, Wajib Tahu!

0
32158

Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan yang beragam, mulai dari pakaian adat hingga rumah adat. Salah satunya adalah rumah adat provinsi Aceh, yang bernama Krong Bade.  

Provinsi Nangroe Aceh Darussalam atau yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah berada di Pulau Sumatera dan menjadi provinsi paling barat di Indonesia. Hal ini dikarenakan masyarakat Aceh menerapkan norma dan aturan hidup berdasarkan syariat Islam.

Ruparupa Banner

Apa Saja Fakta Unik Rumah Krong Bade?

Tidak banyak orang tahu, loh, Ruppers, bahwa terdapat fakta unik mengenai rumah adat Aceh alias krong bade atau rumoh Aceh. Penasaran Ruppers? Simak fakta unik rumah adat Aceh krong bade yang wajib kamu ketahui berikut ini.

1. Bentuk Bangunan Rumah Krong Bade

Rumah adat Aceh berbentuk persegi panjang dengan arah timur ke barat, yang dimaksudkan untuk memudahkan dalam menentukan arah kiblat sholat.

  • Tangga selalu ganjil

Pada bagian depan rumah, terdapat tangga dengan tinggi sekitar 2,5 – 3 meter yang bertujuan sebagai cara masuk kedalam rumah.

Jumlah anak tangga rumah krong bade selalu berjumlah ganjil atau sekitar tujuh sampai sembilan anak tangga. Hal ini merupakan sebuah simbol mengenai sifat religius dari masyarakat suku Aceh.

  • Pintu rumah rendah

Pintu utama rumah adat satu ini dibuat lebih rendah dari orang dewasa, yaitu sekitar 120-150 cm, sehingga setiap orang yang memasuki rumah harus menunduk.

Hal ini menjadi simbol penghormatan tamu yang datang terhadap pemilik rumah. Namun, pintu yang cukup rendah berbanding terbalik dengan isi rumah yang cukup luas loh Ruppers.

  • Atap dari daun

Rumah khas Aceh ini terbuat dari bahan kayu dengan atap daun rumbia. Pembagian dalam ruangan rumah biasanya terdiri dari tiga sampai lima ruangan, dengan satu ruangan utama yang dikenal dengan sebutan rambat.

2. Tiang untuk menghindari serangan binatang buas

Tiang penyangga yang cukup tinggi pada rumah adat Aceh ini cukup efektif untuk serangan binatang buas dan tentunya banjir.

Untuk rumah adat dengan tiga ruangan, biasanya memiliki 16 tiang penyangga. Sementara itu, untuk rumah dengan lima ruangan memiliki 24 tiang penyangga.

3. Adanya ukiran menentukan status sosial

Ukiran atau ornamen pada rumah adat ini bisa menjadi simbol status sosial pemilik rumah. Bentuk ukiran atau ornamen yang rumit pada sebuah rumah menandakan bahwa pemilik rumah adalah dari kalangan orang berada.

Sebaliknya, rumah panggung tanpa ukiran atau ornamen apapun menandakan bahwa pemilik rumah adalah orang biasa.

4. Bagian ruang bawah

Bagian bawah rumah digunakan sebagai gudang penyimpanan. Seperti padi atau hasil panen lainnya serta tempat penyimpanan alat penumbuk padi.

Selain itu, ruang bawah juga digunakan sebagai pusat aktivitas kaum perempuan untuk membuat kain khas Aceh. Proses penjualannya pun dilakukan di ruang bawah.

5. Rumah tanpa paku

Krong bade dibangun menggunakan material yang diambil dari alam karena sesuai dengan makna kehidupan masyarakatnya yang dekat dengan alam.

Namun, rumah ini dibuat tanpa paku dan hanya menggunakan material tali pengikat, yang disebut taloe meu-ikat. Tali ini terbuat dari bahan rotan, tali ijuk, dan juga kulit pohon waru. Wah, kreatif yah, Ruppers.

6. Rumah anti gempa

Rumah adat Aceh Krong Bade juga terkenal sebagai rumah anti gempa. Hal ini dikarenakan struktur rumah adat Aceh dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan menggunakan teknik sambungan pengikat yang jauh lebih fleksibel. Karena itu, rumah adat Aceh lebih aman dari goncangan akibat gempa.

 Ruppers, ternyata banyak sekali yah fakta mengenai rumah adat Aceh yang sangat unik dan menarik untuk diketahui. Setiap desain dalam rumah adat tersebut memiliki filosofinya tersendiri yang menjadi daya tarik setiap pengunjungnya.