Hanung Bramantyo, Sang Sutradara, menyebut film Perjuangan R.A. Kartini ini akan menjadi film populer karena bertabur bintang. Sosok Kartini sendiri diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Beberapa tokoh perfilman wanita lainnya seperti Christine Hakim, Ayushita dan Acha Septiasa. Selain itu masih banyak deretan artis layar lebar lainnya seperti Reza Rahardian, Nova Eliza, Adinia Wirasti, Denny Sumargo, Dwi Sasono, Rianti Cartwright, Rebecca Reijman, dan lainnya.
Film perjuangan R.A. Kartini bertabur bintang
Film Kartini ini berlatarkan kehidupan sehari-hari seorang Kartini di tahun 1900-an. Kartini kecil tumbuh dengan melihat langsung bagaimana ibu kandungnya, Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri. Mereka dianggap pembantu hanya karena tidak mempunyai darah ningrat. Sedangkan Sang Ayah, Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo), yang mencintai Kartini dan keluarga juga tidak berdaya melawan tradisi.
Sepanjang hidupnya, Kartini memperjuangkan kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki, tidak peduli ningrat atau bukan, terutama hak pendidikan untuk perempuan. Bersama kedua saudarinya, Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita Nugraha), Kartini mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan kerja untuk rakyat di Jepara dan sekitarnya.
Film Kartini adalah perjuangan emosional dari sosok Kartini yang harus melawan tradisi dan bahkan menentang keluarganya sendiri untuk memperjuangkan kesetaraan hak untuk semua orang di Indonesia. Tak heran jika hari kelahirannya, 21 April, selalu diperingati setiap tahun dan namanya diangkat menjadi pahlawan emansipasi wanita.
Apa alasan Hanung Bramantyo memilih Dian Sastro untuk memerankan tokoh Kartini?
Dari segi usia, Dian Sastro sudah melampaui usia Kartini serta syarat usia yang diinginkan oleh Hanung, yaitu mencari pemain berusia 12 – 23 tahun. Namun ternyata sangat sulit menemukan sosok Kartini pada anak usia 12 – 23 tahun. Hingga pilihannya pun jatuh pada Dian Sastro, karena ia melihat Dian Sastro memiliki spirit seorang Kartini. Selain itu Dian Sastro juga dinilai sebagai icon pop yang bisa membawa anak muda untuk menonton film ini dan menyelami perjuangan seorang R.A. Kartini melalui film ini. Keluwesan Dian Sastro saat berjalan jongkok, yang menjadi salah satu adegan di film ini, juga semakin memantapkan pilihan Hanung Bramantyo.
Bagaimana persiapan Dian Sastro di Film Perjuangan R.A. Kartini?
Kesempatan untuk berperan sebagai Kartini disambut dengan sangat baik oleh Dian Sastro. Ia menganggap kesempatan memerankan sosok Kartini adalah jodohnya untuk ikut andil dalam emansipasi wanita. Terbukti dengan usaha Dian Sastro untuk mendalami pemikiran-pemikiran Kartini dengan melahap berbagai literatur tentang sosok dan perjuangan Kartini, seperti buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang karya Armijn Pane, buku karya Pramoedya Ananta Toer berjudul Panggil Aku Kartini Saja serta tulisan tim Tempo yang berjudul Gelap-Terang Hidup Kartini.
Selain itu ia juga harus belajar Bahasa Jawa dan Bahasa Belanda sekaligus. Ada 64 kalimat yang harus dilafalkan dalam Bahasa Belanda. Tak hanya itu, sebelum memulai proses syuting film, Dian Sastro juga menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah Kartini di Jepara serta rumah siami dan makam Kartini di Rembang.
Syuting film produksi Legacy Pictures dan Screenplay Film ini sendiri dilakukan di tiga kota, yaitu Jakarta, Yogyakarta dan Belanda. Film ketiga tentang perjuangan R.A. Kartini ini mulai tayang pada tanggal 19 April 2017. Penasaran seperti apa sih filmnya? Yuk tonton segera, jangan sampai kelewatan ya!
Jadilah Superwomen, dan lengkapi diri Anda dengan berbagai barang rahasia dibalik ketangguhan setiap wanita. Ruparupa.com memberikan diskon hingga 70% + 10%, lihat selengkapnya di sini.