9 Macam Rumah Adat Papua dan Keunikannya

0
166874
rumah adat papua
Sumber: Pewarta Nusantara

Papua merupakan wilayah paling Timur dari Indonesia yang terkenal dengan kecantikkan alam. Namun, kali ini kita tidak akan membahas tentang keindahan Raja Ampat atau lautan birunya, tapi tentang keunikan rumah adat Papua.

Papua memiliki beragam suku adat, yang membuat daerah ini punya berbagai macam bentuk rumah adat.

Ruparupa Banner

Tidak hanya rumah adat Honai, masih ada beberapa rumah adat lainnya, yang tidak kalah unik di Papua

Macam-macam Rumah Adat Papua

Penasaran seperti apa rumah adat provinsi Papua dan Papua Barat yang unik? Mari kita simak rangkumannya berikut ini.

1. Rumah Honai

Rumah adat Papua yang paling sering muncul di buku pelajaran adalah rumah Honai, yang dihuni suku Dani.

Dinding bangunan ini membentuk lingkaran, yang terbuat dari kayu-kayu kuat dan tersusun sejajar. Biasanya, rumah Honai hanya dilengkapi oleh satu pintu tanpa jendela dengan ketinggian 2,5 meter dan lebar 5 meter.

Atap rumah Honai terbuat dari tumpukan daun sagu, jerami, dan ilalang yang uniknya membentuk kerucut tumpul. Hal ini bertujuan untuk membuat rumah tetap hangat, serta mencegah air hujan langsung turun masuk ke rumah.

Sesuai namanya, Honai memiliki arti khusus. ‘Hun’ berarti laki-laki, serta ‘ai’ berarti rumah. Maka tidak heran bahwa rumah ini khusus untuk laki-laki, terutama yang sudah dewasa.

Rumah ini kosong tanpa perabotan. Jadi, saat tamu datang mereka akan duduk di lantai jerami bersama tuan rumah. Ini merupakan salah satu bentuk kebersamaan dan kekeluargaan masyarakat Papua.

Selain itu, rumah kecil ini bisa memuat 5-6 orang di dalamnya. Biasanya, rumah ini berada di pegunungan Papua yang berhawa dingin. Semakin sempit dan semakin banyak penghuni di dalam rumah, maka akan semakin baik dalam menangkal hawa dingin.

Untuk semakin menambah kehangatan, setiap rumah juga terdapat tempat pembakaran api unggun.

rumah honai
Sumber: Mongabay Indonesia

2. Rumah Kariwari

Kariwari merupakan rumah adat Papua yang didiami oleh suku Tobati-Enggros. Rumah adat ini memiliki bentuk atap segi delapan, yang bertingkat tiga dan dipercaya mampu menjaga rumah dari cuaca dingin, terutama saat angin kencang.

Lantai pertama berfungsi sebagai tempat untuk melatih parah remaja laki-laki agar siap menjadi laki-laki dewasa, yang bertanggung jawab, terampil, dan kuat.

Lantai kedua berfungsi sebagai tempat pertemuan para kepala adat untuk membicarakan hal penting. Sedangkan lantai ketiga, khusus menjadi tempat sembahyang kepada Tuhan dan leluhur.

Selain itu, bentuk atap rumah Kariwari juga melambangkan kedekatan dengan sang pencipta atau dengan leluhur yang sudah mendahului mereka. Tidak heran bila rumah Kariwari sering menjadi tempat pendidikan dan ibadah.

Rumah adat ini terbuat dari kayu besi, daun sagu, bambu, dan pohon lainnya.

Rumah Adat Kariwari
Sumber: saferkidsandhomes.com

3. Rumah Jew

Suku Asmat terkenal memiliki banyak anggota suku. Tidak heran bila rumah adat suku Asmat atau yang dikenal dengan sebutan Jew, memiliki bentuk yang besar dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar 10 meter.

Biasanya, rumah adat ini memanfaatkan akar-akar rotan pilihan untuk menyatukan kayu pondasi rumah.

Rumah adat Jew juga sering disebut sebagai rumah bujang karena hanya boleh ditinggali laki-laki yang belum menikah. Anak laki-laki yang belum berumur 10 tahun dan wanita tidak boleh masuk ke dalamnya.

Nah, rumah adat Jew akan menjadi tempat bagi para bujang untuk belajar dari para senior atau lelaki yang sudah menikah. Mereka biasanya berlatih mengenai keterampilan dan Pendidikan, seperti menari, menari, dan memainkan musik.

Tidak hanya itu, rumah adat ini juga menjadi tempat musyawarah tentang kehidupan warga suku, upacara adat, perselisihan, dan masih banyak lagi.

rumah adat papua
Sumber: Mongabay Indonesia

4. Rumah Ebei

Rumah adat Ebei merupakan kebalikan dari rumah Honai karena dibuat khusus untuk wanita suku Dani.

Anak laki-laki kecil boleh tinggal di sini, hany sampai mereka beranjak menjadi laki-laki dewasa, yang siap pindah ke rumah Honai.

Ebei berartikan tubuh perempuan, yang memiliki filosofi sebagai tubuh kehidupan bagi semua orang sebelum lahir ke dunia.

Makanya, rumah Ebei menjadi tempat belajar menjadi istri dan ibu yang baik bagi perempuan yang beranjak dewasa dan siap menikah. Di rumah ini, mereka belajar menjahit, memasak, membuat kerajinan tangan, dan lainnya.

Rumah Honai dan Ebei memiliki bentuk yang serupa, yaitu membentuk lingkaran. Makna dari kedua rumah ini adalah satu kesatuan dan sehati dalam pemikiran yang sama. Rumah adat ini juga menjadi simbol harkat dan martabat bagi suku Dani.

rumah adat papua
Sumber: Bing.com

5. Rumah Hunila

Rumah adat suku Dani lainnya adalah rumah Hunila. Bangunan rumah ini memiliki bentuk panjang dan lebih luas dari rumah adat lainnya. Rumah adat ini banyak digunakna untuk menyimpan berbagai peralatan masak dan bahan makanan.

Biasanya, rumah Hunila menjadi dapur umum bersama antara beberapa rumah Honai dan Ebei, untuk melakukan produksi makanan untuk seluruh rumah.

Bahan makanan yang sering mereka olah adalah sagu dan ubi. Setelah matang, mereka akan mengantarkannya kepada keluarga masing-masing dan Pilamo (laki-laki dewasa).

rumah hunila
Sumber: unchartedbackpacker.com

6. Rumah Wamai

Suku Dani memang merupakan pembahasan yang tidak ada habisnya. Selain rumah khusus laki-laki dan perempuan, kali ini mereka memiliki rumah khusus hewan ternak  bernama rumah Wamai.

Di dalam rumah ini, biasanya berisi hewan ternak, seperti, ayam, kambing, babi, dan anjing.

Namun, tidak seperti rumah tinggal lain yang selalu berbentuk lingkaran. Rumah Wamai berbentuk lebih fleksibel, mulai dari lingkaran atau persegi panjang. Hal ini menyesuaikan dengan jumlah hewan yang akan masuk ke dalamnya.

rumah adat papua
Sumber: Slide Share

7. Rumah Rumsram

Rumah adat Rumsram merupakan rumah adat yang berlokasi di wilayah pantai utara Papua milik suku Biak Numfor.

Sama seperti rumah Kariwari, rumah ini tidak bukan tempat tinggal melainkan tempat belajar khusus baik para laki-laki.

Bangunan ini berbentuk persegi panjang dengan atap membentuk perahu terbalik. Hal ini untuk melambangkan mata pencaharian masyarakat setempat, yang mayoritas merupakan seorang pelaut.

Rumah dengan tinggi hingga 6-8 meter ini terbuat dari bambu air, pelepah sagu, kulit kayu dan daun pohon sagu.

rumah adat papua
Sumber: Bing.com

8. Rumah Pohon

Berbeda dari suku adat lainnya, suku pedalaman asli Papua, suku Korowai, memilih membuat rumah adat di atas sebuah pohon, yang lebih akrab disebut rumah pohon.

Terletak di ketinggian 15-50 meter, rumah ini bertujuan menghindari hewan buas dan gangguan roh jahat yang disebut ”Laleo”.

Laleo merupakan makhluk jahat atau iblis kejam, yang menyerupai mayat yang berjalan di malam hari.

rumah korowai
Sumber: My Modern Met

9. Rumah kaki seribu

Rumah kaki seribu atau juga dikenal sebagai Mod Aki Aksa merupakan rumah adat milik suku Arfak yang berada di Papua Barat.

Bangunan ini memiliki tiang pondasi yang sangat banyak sehingga terlihat mirip dengan hewan kaki seribu. Sekilas terlihat seperti rumah panggung, tetapi rumah adat ini tidak memiliki ruang memadai di bagian bawahnya.

Rumah adat Kaki Seribu terbuat dari kayu, yang saling menyilang secara vertikal. Sedangkan secara horizontal, kayu tersebut akan saling mengikat. Atap bangunan terbuat dari rumput ilalang dan lantai rumah terbuat dari anyaman rotan.

rumah kaki seribu
Sumber: asiatrip.erose.ch

Nah, itu tadi macam-macam rumah adat Papua, beserta keunikannya untuk menambah pengetahuan kamu akan daerah yang kaya akan kecantikkan alamnya ini.

Bagi kamu yang mungkin suka dengan desain rumah yang unik, seperti rumah adat provinsi yang ada di Indonesia, kamu bisa membuatnya secara modern.

Lengkapi dengan berbagai perabot dan dekorasi yang menarik agar terlihat semakin menawan. Nah,  kamu bisa menemukan berbagai perlengkapan rumah tangga hanya di Ruparupa.com.

Situs belanja online ini menyediakan berbagai furnitur dan produk home living terbaik dan berkualitas dari merek ternama milik Kawan Lama Group, seperti Informa, Selma, dan masih banyak lagi.