Hari Raya Imlek merupakan pergantian tahun yang terdapat dalam kalender China. Selain merayakan tahun baru, Imlek juga dianggap sebagai momen yang tepat untuk bersyukur atas keberhasilan yang telah dicapai selama tahun lalu.
Selain itu, di hari Imlek ini kita juga memohon keberuntungan di tahun yang akan datang. Tidak heran bila setiap tahunnya selalu ada tradisi imlek di Indonesia yang dilakukan turun termurun.
Tentu, setiap tradisi tersebut memiliki makna yang mendalam, khususnya bagi masyarakat Tionghoa.
Meskipun zaman telah berkembang, tetapi menjalankan tradisi merupakan salah satu kewajiban agar kelestariannya tetap terjaga.
Bila berbicara tentang tradisi imlek, kira-kira apa saja yang masih dijalankan oleh banyak orang sampai saat ini? Simak berikut ini, yuk!
Ini dia salah satu tradisi perayaan Tahun Baru Imlek yang paling ditunggu anak-anak dan para remaja. Ya, momen berbagi angpao ini khusus diberikan orang yang lebih tua dan sudah menikah kepada keluarga maupun kerabat yang masih lajang.
Makna angpao imlek adalah sebagai simbol pemberian rezeki kepada anak-anak dan orang tua. Sedangkan warna merah, melambangkan keberuntungan, kebaikan, dan kesejahteraan. Dalam memberikan angpao pun tak boleh sembarangan, ada aturannya. Salah satunya adalah harus mengandung nominal angka delapan agar bisa mendatangkan keberuntungan.
Menjelang perayaan Imlek, biasanya bersih-bersih rumah menjadi tradisi yang tidak boleh terlupakan. Kegiatan ini dilakukan untuk membuang segala keburukan yang menghalangi jalan masuknya keberuntungan ke rumah.
Namun, saat menyapu kotoran dan debu, hindari membuangnya ke luar rumah karena dianggap justru bisa mengurangi kemakmuran kita. Nah, berikut alat kebersihan yang bisa kamu pakai.
Penggunaan warna merah sudah menjadi salah satu ciri khas dalam perayaan imlek, mulai dari dekorasi rumah hingga warna pakaian.Pasalnya, warna ini melambangkan kesejahteraan, keberuntungan, dan juga kekuatan. Tidak hanya itu, masyarakat juga percaya kalau warna merah dapat mengusir makhluk buas atau sejenis Nian yang dapat mengganggu manusia terutama anak kecil.
Biasanya, makhluk ini akan keluar pada saat musim semi atau bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek. Maka dari itu, masyarakat Tionghoa akan menghiasi seluruh rumah dengan dekorasi berwarna merah.
Kamu bisa menghias rumah dengan furnitur dan perlengkapan rumah tangga serba merah, seperti yang berikut ini.
Setiap wilayah memiliki makanan khas Imlek yang berbeda-beda. Umumnya, hidangan yang disajikan terdiri dari 12 jenis makanan, yang merepresentasikan 12 macam shio kepercayaan masyarakat Tionghoa. Setiap hidangan tersebut juga punya maknanya masing-masing. Salah satunya adalah kue lapis, yang melambangkan rezeki yang berlapis bagi sang pemilik rumah.
Kemudian, mie panjang umur sebagai doa umur panjang bagi yang menyantapnya. Selain itu, ada juga hidangan kue keranjang dan permen manis menandakan simbol kehidupan yang manis dan rejeki yang lebih baik akan selalu meliputi rumah tersebut di tahun baru. Namun, saat Hari Raya Imlek, kamu tidak boleh makan bubur karena melambangkan kemiskinan.
Nah, kamu bisa memakai set piring dan wadah saji yang cantik berikut ini buat menata hidangan.
Rasanya semarak perayaan imlek akan kurang lengkap tanpa adanya pesta kembang api dan petasan, yang berbentuk gulungan kertas merah. Kedua benda ini memiliki suara yang gaduh sehingga masyarakat percaya hal ini dapat menakuti roh jahat dan mengusir nasib buruk dari tahun sebelumnya.
Atraksi barongsai sendiri masih terus dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa saat perayaan Imlek berlangsung. Biasanya, akan ada dua orang yang bermain akrobat untuk memerankan barongsai. Mereka akan mengenakan kostum layaknya singa dengan satu orang mengisi bagian belakang dan lainnya mengendalikan sisi tubuh singa bagian belakang.
Bukan hanya sekedar atraksi, tetapi pertunjukan ini diawali dengan sejarah kehadiran monster pada sebuah kampung di dataran China. Kemudian, warga berinisiatif untuk menyamar menjadi singa dan menakuti balik monster tersebut. Hingga saat ini, tradisi pertunjukan barongsai tetap melekat erat sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan pengusir roh jahat.
Layaknya hari perayaan pada umumnya, momen perayaan Imlek sendiri juga identik dengan berkumpul dan mengunjungi keluarga serta kerabat dekat. Momen ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan dan menikmati kedekatan bersama keluarga. Biar ruangan memiliki banyak tempat duduk, kamu bisa menggelar karpet yang nyaman, seperti rekomendasi berikut ini.
Setelah acara kumpul bersama, biasanya banyak orang akan melanjutkannya dengan tradisi sembahyang ke klenteng atau membuat altar di rumah. Prosesi ini bertujuan untuk mendoakan para leluhur yang telah meninggal. Sebelum menjelang perayaan imlek, banyak orang akan bersembahyang di rumah dengan menyajikan persembahan makanan, seperti buah, kue, daging, dan sebagainya. Namun, sembahyang ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa beragama Budha dan Konghucu.
Hujan di tahun baru dianggap sebagai lambang turunnya rezeki. Semakin deras hujan, maka rezeki akan semakin lancar dan berlimpah. Itulah mengapa masyarakat Tionghoa selalu menyambut baik datangnya hujan di tahun baru.
Nah, biar tidak kehujanan saat berkunjung ke rumah kerabat, pastikan kamu membawa payung lipat, seperti rekomendasi berikut ini.
Nah, itu dia berbagai tradisi Imlek yang umum dilakukan banyak orang. Jadi, tradisi mana yang paling sering kamu lakukan, nih?