Pencegahan covid 19 terus didengungkan oleh WHO (World health organization) dan pemerintah untuk mewaspadai penyebaran virus mematikan ini. Namun dari banyak golongan masyarakat yang ada, pengidap diabetes menjadi salah satu golongan yang perlu ekstra berhati-hati.
Alasannya sendiri karena adanya risiko berbahaya jika penderita diabetes yang terinfeksi Covid-19, dapat mengalami risiko komplikasi atau sakit yang lebih parah.
Hal ini diperkuat sendiri diperkuat dengan adanya dugaan para pakar yang mengungkapkan jika infeksi virus corona bisa mengganggu metabolisme gula pada tubuh manusia.
Mengapa Penderita Diabetes Rentan Terinfeksi Virus Corona?
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, memang belum ada data memadai yang menunjukan jika penderita diabetes lebih mudah terpapar covid.
Namun satu hal yang pasti adalah besar terjadinya risiko komplikasi covid-19 yang lebih buruk, bagi penyandang diabetes jika tidak bisa menjaga kondisinya.
Belum lagi jika penderita diabetes memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung yang semakin meningkatkan risiko komplikasi akibat peradangan atau pembengkakan internal. Mengerti akan hal ini perlu ada pencegahan covid yang dilakukan sejak dini.
Pencegahan Covid – 19 pada penderita diabetes
Melihat bahaya yang bisa terjadi akibat covid-19, Kemenkes RI telah mengeluarkan beberapa aturan untuk melakukan pencegahan seperti
- Menjaga kondisi tubuh dengan selalu rutin minum obat dan menjaga pola makan sehat.
- Melakukan physical distancing, jika perlu bekerjalah dari rumah untuk menghindari kerumunan.
- Agar dapat terhubung dengan orang lain, manfaatkan teknologi & media sosial untuk berkomunikasi. Hindari melakukan kontak dengan orang sakit.
- Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik atau lebih. Jika tidak memungkinkan gunakan hand sanitizer yang mengandung kadar alkohol 60%
- Hindari menyentuh area wajah seperti hidung, mata, wajah untuk mencegah penularan kuman.
- Membersihkan tangan setelah menyentuh permukaan benda yang sering digunakan.
- Hindari menyentuh permukaan benda pada tempat umum secara langsung seperti pada gagang pintu, pegangan pintu, tombol lift
- Rutin membersihkan dan disinfeksi rumah terutama pada permukaan yang sering disentuh misalnya gagang pintu, toilet, saklar lampu, meja, meja belajar, keran air, wastafel, dan telepon seluler.
- Konsumsi air putih yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama jika tidak ada batasan dari dokter karena faktor tertentu.
- Bila sakit atau ada tanda-tanda gula darah meningkat, segera konsultasi dengan Dokter. Simpan nomer kontak Dokter atau rumah sakit yang bisa dihubungi dalam kondisi gawat darurat
- Jika mengalami gejala demam, batuk/pilek atau sesak napas dan melakukan kontak dengan pasien kasus covid-19 hubungi : 119. Ext 9
- Rutin periksa gula darah di rumah secara teratur dan memperhatikan tanda-tanda gula darah yang meningkat, seperti: sering buang air kecil terutama malam hari, merasa sangat kehausan, sakit kepala, lelah, dan lesu.
Untuk memantau kadar gula darah dan mendapatkan hasil yang tepat, pastikan untuk memilih peralatan medis yang memiliki akurasi terpercaya dan memberikan kualitas terbaik, yang salah satunya datang dari brand Sowell.
Sowell sudah memiliki izin edar AKL 20101123024, serta 2 tahun garansi mesin sehingga tidak perlu khawatir jika memiliki permasalahan yang mungkin terjadi.
Alat pengukur tekanan gula ini memiliki jangkauan hematokrit 30%-60% dan rentang pengukuran 1.1mmol / L-33.3mmol / L 20-600mg / dl. Keunggulan lainnya dari produk ini adalah memiliki memori 250 groups serta hasil test menggunakan efek suara.
Mengenal Penyakit Diabetes & golongan orang yang berisiko
Diabetes adalah salah satu penyakit yang terjadi ketika glukosa atau kadar gula darah yang tinggi.
Kemudian faktor risiko penyakit diabetes ini sangat beragam. Mulai dari karena faktor keturunan dan obesitas. Sehingga ada baiknya untuk mengatur konsumsi gula sejak dini.
Karena meskipun gula menjadi sumber energi manusia, jika mengonsumsinya secara berlebihan akan berbahaya untuk kesehatan. Terutama bagi mereka yang sudah memiliki penyakit keturunan.
Sementara itu jika tubuh tidak cukup mendapatkan asupan gula, maka akan mengganggu kerja organ tubuh, otak bahkan menyebabkan Hipoglikemia.
Hipoglikemia adalah situasi yang terjadi akibat kadar gula yang rendah akibat penggunaan insulin yang berlebihan, pola makan yang tidak teratur, hingga kekurangan karbohidrat.
Lebih jauh lagi ada dua tipe jenis diabetes yang dapat terjadi menurut web primayahospital
Diabetes tipe 1
Orang dengan diabetes tipe 1, terjadi karena tidak adanya produksi insulin. Sehingga menyebabkan sistem imun menghancurkan dan menyerang sel di dalam pankreas. Golongan penderita diabetes ini biasanya ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa muda. Untuk mengatasinya penderitanya perlu mendapatkan insulin setiap hari.
Diabetes tipe 2
Memiliki nama lain diabetes melitus, dan pada penderitanya tubuh tidak bisa memproduksi insulin atau menggunakan insulin sebagaimana mestinya.
Umumnya orang memiliki risiko jenis penyakit diabetes ini terjadi pada segala usia termasuk anak-anak. Namun mayoritas ditemukan pada orang berusia paruh baya dan yang lebih tua.
Diabetes gestasional
Selain dua tipe diabetes di atas, ada juga jenis lainnya yang muncul pada perempuan yang sedang mengandung yaitu diabetes gestasional.
Umumnya penyakit diabetes gestasional akan hilang setelah bayi sudah lahir. Meskipun begitu ibu hamil tetap berisiko mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Untuk itu jaga kesehatan dengan selalu mengonsumsi makanan seimbang, serta mengikuti program vaksinasi Covid 19 yang memberikan banyak manfaat untuk jangka panjang.