Indonesia mempunyai banyak rumah adat yang unik dan menarik, salah satu rumah yang populer adalah rumah adat Tongkonan. Kata “tongkon” berasal dari bahasa Toraja yang memiliki arti “duduk” atau duduk bersama. Selain sebagai tempat tinggal, Tongkonan adalah pusat kehidupan sosial budaya suku Toraja. Rumah ini menjadi tempat berlangsungnya ritual dan upacara yang melibatkan keluarga besar.
Penasaran dengan rumah Tongkonan? Yuk simak fakta-fakta menarik di bawah ini.
Jenis-Jenis Rumah Tongkonan
Rumah Tongkonan terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi dan peran dari pemimpin suku. Berikut adalah jenis-jenisnya:
Tongkonan Layuk
Rumah ini berperan sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan. Di rumah inilah tempat pengaturan pemerintah serta peraturan dibuat:
Tongkonan Pekamberan
Rumah jenis ini adalah tempat berlangsungnya pelaksanaan peraturan. Keluarga rumah ini juga memiliki tugas untuk mewariskan tradisi kepada generasi penerusnya.
Tongkonan Batu A’riri
Penghuni dari rumah ini tidak memiliki jabatan atau otoritas di adat. Rumah ini sebagai tempat pelatihan atau pembinaan dari keluarga yang merupakan keturunan pembuat rumah Tongkonan pertama kalinya.
Tata Letak Rumah Tongkonan
Setiap ruangan pada rumah Tongkonan memiliki fungsinya masing-masing, berikut penjelasannya.
Banua Sang Borong atau Sang Lanta
Bagian rumah ini hanya terdiri dari satu ruangan saja karena tidak memiliki sekat antar ruangan. Ruangan ini biasa berfungsi untuk melakukan kegiatan yang melibatkan orang banyak.
Banua Duang Lanta
Bangunan ini terdiri dari dua jenis ruangan, yakni sali dan sumbung. Sumbung adalah ruangan yang terletak di bagian selatan dan berfungsi untuk tempat beristirahat. Kemudian sali adalah ruang yang terletak di bagian utara rumah.
Ruangan ini lebih rendah dari sumbung sebanyak 30-40 cm. Namun, ruangan ini lebih luas karena memiliki beragam fungsi seperti memasak dan makan. Selain itu, ruangan ini juga berfungsi untuk menyimpan jenazah yang sedang melalui proses upacara.
Banua Talung Lanta
Bangunan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Tangdo: ruangan ini terletak di bagian utara rumah dan berfungsi sebagai tempat tidur gadis-gadis yang belum menikah.
- Sali: bagian ini adalah ruang tamu utama keluarga. Ruangan ini memiliki perapian yang terletak di bagian timur. Terdapat kotak kayu persegi panjang ‘dapo’ yang berfungsi untuk memasak sekaligus perapian karena cuaca Toraja yang dingin. Dapo terletak di timur karena makanan berkaitan erat dengan ritual-ritual. Sali juga bisa berfungsi sebagai tempat tidur pria yang belum menikah.
- Sumbung: ruangan ini terletak di Selatan. Di bagian ini, tuan rumah dan istrinya beristirahat. Di sini juga bisa menyimpan barang-barang berharga dalam keranjang/batang besar yang memiliki sebutan ‘batutu’.
Keunikan dari Rumah Tongkonan
Arsitektur bangunan dari rumah Tongkonan memiliki fungsi dan keunikannya masing-masing, simak penjelasannya di bawah ini.
Rumah Tongkonan Memiliki Atap Seperti Perahu
Atap pada rumah ini berbentuk seperti perahu dan kedua ujungnya berbentuk seperti busur. Menurut legenda Toraja, mereka datang dari utara melalui laut dan terperangkap dalam badai yang dahsyat.
Lalu, perahu mereka rusak parah sehingga tidak bisa berlaut. Sehingga mereka menggunakan perahu sebagai bentuk atap rumah mereka dan selalu menghadap ke utara.
Memiliki Ornamen Unik
Rumah ini memiliki berbagai macam bentuk ornamen yang unik. Warna yang mendominasi ornamen-ornamen tersebut adalah merah dan hitam. Di atap pelana dan dindingnya, terdapat desain geometris, spiral, dan motif kepala kerbau serta ayam jantan yang diwarnai merah, putih, kuning dan hitam. Warna-warna ini mewakili berbagai festival Aluk To Dolo (Jalan Leluhur), yakni agama asli Toraja.
Warna-warna tersebut memiliki artinya yang berbeda:
- Hitam melambangkan kematian dan kegelapan;
- Kuning memiliki arti berkat dan kuasa Tuhan;
- Putih adalah warna daging dan tulang yang memiliki arti kemurnian
- Merah melambangkan warna darah dan kehidupan manusia.
Tanduk Kerbau Pada Bagian Depan Rumah
Pada bagian depan rumah, di bawah atap yang menjulang tinggi, orang Toraja memasang tanduk kerbau. Jumlah tanduk kerbau melambangkan banyaknya pemakaman yang telah keluarga pemilik tongkonan lakukan.
Tanduk kerbau juga melambangkan seberapa tinggi derajat keluarga itu. Semakin banyak tanduk kerbau, maka status sosialnya pun semakin tinggi.
Konstruksi Rumah Tidak Memakai Paku
Struktur ‘Tongkonan’ terbuat di atas tiang kayu. Atapnya terbuat dari bambu berlapis, dan konstruksi kayu rumah dirakit tanpa paku. Bahan-bahan tersebut bergabung dengan rotan, daun kelapa dan berbagai jenis kayu seperti jati dan kayu ulin. Rumah Tongkonan memakai konstruksi yang serupa di seluruh wilayah.
Patung Kepala Kerbau
Patung ini terletak pada bagian atas rumah tongkonan. Terdapat tiga jenis patung dari kepala kerbau yaitu warna putih, hitam, dan belang. Bagi pemilik rumah yang dihormati, maka patung tersebut ditambahkan dengan patung kepala naga atau ayam.
Itulah fakta-fakta menarik mengenai rumah adat Tongkonan yang unik. Simak fakta-fakta menarik mengenai rumah adat lainnya di Ruparupa.
Jika Anda sedang membutuhkan perabotan rumah tangga, Anda bisa mengunjungi situs atau aplikasi Ruparupa. ruparupa.com menyediakan furnitur home living lengkap dengan kualitas yang terjamin dan harga yang bersaing. Yuk segera penuhi kebutuhan Anda bersama Ruparupa sekarang juga!