Memang jumlah orang yang terkena infeksi virus covid tidak sedikit, tapi banyak juga jumlah pasien yang sudah sembuh.
Namun untuk bisa dinyatakan ‘bebas’ sepenuhnya, maka ada beberapa ciri ciri sembuh dari covid yang harus kamu harus terlebih dahulu. Hal ini perlu diketahui terutama bagi mereka yang menjalani isolasi mandiri, guna menghindari penyebaran virus yang lebih luas lagi.
Ciri ciri sembuh dari Covid
Awalnya, pasien baru bisa dinyatakan sembuh dari Covid ketika tes PCR (polymerase chain reaction) sudah menunjukkan hasil negatif sebanyak 2 kali.
Akan tetapi, sejak tanggal 17 Juni 2020 WHO memperbaharui aturan ini, yaitu saat pasien sudah tidak menunjukan gejala, dan tidak memerlukan tes PCR.
Namun di Indonesia sendiri tes ini masih menjadi salah satu syarat yang berlaku untuk menyatakan jika pasien positif COVID-19 sudah sembuh sepenuhnya jika
1 . OTG sudah melewati masa isolasi selama 10 hari.
2 . Pasien dengan gejala ringan hingga sedang sudah melewati masa isolasi selama minimal 10 hari, plus 3 hari tanpa gejala.
3 . Orang yang merasakan covid gejala berat sudah melewati masa isolasi selama minimal 10 hari, plus3 hari tanpa gejala dan 1 kali hasil negatif pada tes PCR.
Akan tetapi jika gejala yang muncul lebih dari 10 hari, maka pasien harus menambahkan masa isolasi selama gejala masih ada, sebanyak 3 hari hingga tidak merasakan gejala apapun.
Untuk mempermudah point di atas berikut penjelasannya
= Pasien merasakan gejala selama 14 hari, maka harus melakukan masa isolasi selama 14 hari + 3 hari tanpa gejala = 17 hari terhitung sejak gejalanya muncul.
= Pasien merasakan gejala selama 30 hari, maka harus melakukan masa isolasi selama 30 hari + 3 hari tanpa gejala = 33 hari terhitung sejak gejalanya muncul.
Perubahan syarat ini terjadi karena hasil tes PCR yang positif tidak selalu menandakan virus Corona di tubuh pasien masih aktif. Bisa saja tes PCR tersebut mendeteksi virus yang sudah non reaktif, karena kemampuan sistem kekebalan tubuh yang mampu mengendalikannya.
Meskipun begitu jika memiliki anggota keluarga yang rentan tertular virus ini, seperti anak-anak maupun lansia dengan penyakit penyerta. Maka ada baiknya melakukan tes PCR ulang hingga hasilnya negatif.
Namun meskipun sebagian besar pasien sembuh dalam hitungan minggu, ada juga yang mengalami gejala covid hingga berbulan bulan atau long-haul COVID-19 . Seperti apa itu mari simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu long covid dan gejalanya
Long covid adalah kondisi yang tidak normal yang terjadi pada penyintas covid-19 dan umumnya terjadi beberapa gejala infeksi untuk waktu yang lama.
Umumnya, orang-orang yang sudah sembuh dari COVID-19 namun masih merasakan gejala lanjutan adalah orang lanjut usia dan orang yang memiliki riwayat kesehatan tertentu.
Tapi tidak menutup kemungkinan post-acute COVID-19 syndrome juga terjadi pada usia muda dan memiliki kondisi tubuh yang sehat.
Melansir laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), beberapa gejala berkepanjangan covid yang juga memiliki nama lain long-haul COVID-19 ini seperti:
- Nyeri dada
- Pusing saat berdiri
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sesak nafas
- Sakit perut
- Batuk
- Nyeri sendi dan otot
- Mudah merasa lelah
- Sulit tidur
- Ruam
- Jantung berdebar kencang
- Anosmia atau ketidakpekaan indera penciuman dan indra perasa
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Perubahan siklus haid
- Suasana hati yang tidak menentu
Bagi penderita COVID-19 yang sudah sembuh tetapi masih mengalami gejala jangka panjang di atas. Ada baiknya untuk segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Setelah sembuh pastikan untuk melindungi diri agar tidak tertular kembali dengan cara di bawah ini.
Cara melindungi diri setelah sembuh dari covid-19
Bagi pasien yang sudah sembuh harus tetap memiliki proteksi diri dengan maksimal seperti
Menerapkan 5 M
Dengan melakukan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker double, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Maka dapat memperkecil segala kemungkinan penularan virus yang mungkin terjadi.
Memenuhi asupan vitamin D
Konsumsi juga berbagai jenis sumber vitamin D alami yang bisa kamu dapatkan melalui
- Ikan Salmon
- Ikan Sarden
- Keju
- Ikan Herring
- Pisang
- Ikan Tuna
- Susu
- Kiwi
- Oatmeal
Selain sumber alami di atas, kamu juga bisa mendapatkan vitamin ini dengan berjemur. Namun tentunya jika kamu mengetahui waktu berjemur yang baik.
Mengikuti program vaksinasi covid 19
Selain itu jangan lupa untuk mengikuti program vaksinasi covid-19 yang memiliki banyak manfaat seperti
Mencegah terjadinya gejala covid 19 tingkat berat
Hal ini tertuang dalam sebuah dokumen tanya jawab pada halaman resmi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (kesmas), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mengenai pelaksanaan vaksinasi COVID -19.
Melalui situs resmi pemerintah menjelaskan jika vaksin tidak membuat orang tersebut kebal dari virus covid. Namun dapat melemahkan, hingga mengurangi dampak yang timbul jika terinfeksi virus corona
Memberikan proteksi saat beraktivitas
Kamu tidak akan pernah tahu kemungkinan seseorang bisa terinfeksi virus Corona. Bahkan mungkin saja justru diri sendiri yang menjadi media penyebaran virus berbahaya tersebut. Karena memang banyak kasus pasien yang terkena infeksi virus corona tidak merasakan gejala apapun.
Untuk mengantisipasinya yuk segera ikut program vaksin COVID – 19, yang dapat mencegah penularan virus Corona karena dapat membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Para pakar mengatakan untuk memiliki kekebalan setidaknya butuh 70% dari populasi yang mendapat vaksin ini.
Menghentikan penyebaran covid-19
Fungsi vaksin bukan hanya bertujuan untuk Menghentikan rantai penularan infeksi virus corona yang ada. Tapi juga berguna untuk mengeliminasi penyakit dalam jangka panjang.
Sehingga setelah mengetahui hal ini, mari bersama kita dukung program vaksinasi agar dapat beraktivitas dengan normal kembali!
Manfaat vaksin COVID – 19 untuk membentuk antibodi
Untuk mendapatkan antibodi yang lebih baik, terutama saat ditemukan adanya virus corona varian terbaru yaitu Varian delta. Perlu adanya pemberian vaksin covid-19 dua dosis secara tepat.
Namun untuk kasus tertentu seperti vaksin Sinovac, perlu peninjauan ulang apakah perlu ada booster atau vaksin penguat.
Vaksin penguat akaen menambah efikasi vaksin sebelumnya. Saat ini sendiri pemberian booster seperti moderna atau pfizer masih diperuntukan untuk tenaga kesehatan atau masyarakat yang belum mendapatkan vaksin sebelumnya.
Melindungi orang yang pernah terpapar virus COVID 19
Sebuah studi baru para ilmuwan di Rockefeller University, New York, Amerika Serikat, yang menunjukkan kalau terjadinya peningkatan daya tahan tubuh alami terhadap SARS-C0 V-2 setelah adanya vaksin.
Hal ini juga berlaku bagi orang-orang yang sudah pernah terinfeksi virus Corona sekalipun loh!
Dilansir dari medical xpress para ilmuwan menemukan kalau pasien yang sudah sembuh covid dan menerima vaksinasi COVID 19 ternyata memiliki kekebalan alami yang lebih baik termasuk pada varian baru virus COVID varian terbaru yang muncul.
Terlihat jelas dari perbedaan evolusi molekul yang terdapat pada darah pasien COVID 19, dari orang pernah terinfeksi sebelumnya dan kemudian menerima vaksin setelah masa penyembuhan.
Terkait kebenarannya sudah terbukti dengan adanya perlindungan ekstra yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. Terutama untuk melindungi diri dari segala kemungkinan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Ingat lebih baik mencegah daripada mengobati dan jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari!
Sumber artikel:
- Kompas
- Alodok
- Halodoc