Microwave dan oven memiliki fungsi untuk menghangatkan dan mematangkan makanan dalam waktu singkat. Tidak mengherankan jika kedua alat ini paling sering dicari.
Jika dilihat sekilas, oven dan microwave memang tampak mirip. Keduanya berbentuk balok dan dilengkapi dengan kaca pada bagian tengahnya. Tidak jarang, hal ini menimbulkan kebingungan karena kita sering kali kesulitan membedakan antara kedua perlengkapan dapur ini.
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Oven ditujukan untuk makanan yang membutuhkan pemanggangan atau pembakaran (baking atau roasting). Sedangkan microwave tidak memiliki fungsi untuk memanggang, karena hanya mampu memanaskan makanan.
Apabila kamu suka membuat roti dan cupcake, yang membutuhkan proses baking, maka oven akan sangat cocok. Namun, jika kamu hanya memerlukan alat untuk memanaskan sisa makanan semalam, maka microwave adalah pilihan yang paling tepat.
Oven bekerja dengan memanfaatkan sumber energi listrik atau gas. Jadi, elemen pemanas oven akan mengubah energi tersebut menjadi panas. Kemudian, panasnya akan ditransfer secara merata di dalam seluruh ruang oven untuk mematangkan makanan. Namun, lain halnya dengan microwave yang menggunakan gelombang mikro elektromagnetik.
Saat gelombang mikro terserap oleh makanan, molekul air akan terus bergerak, saling bertumbukan, dan menghasilkan panas. Proses inilah yang menyebabkan microwave mampu meningkatkan suhu makanan itu sendiri.
Dengan sistem kerjanya yang berbeda, tentu saja kecepatan pemanasan dari kedua alat ini ikut berbeda. Pada oven, proses pemanasan atau pematangan cenderung memakan waktu lama. Soalnya, panasnya tersebut menyebar memenuhi ruangan oven.
Selain itu, kecepatan pematangan pada oven juga dipengaruhi oleh faktor jenis oven. Misalnya, oven listrik memerlukan waktu pemanasan lebih lama dibanding oven gas.
Sementara itu, microwave menjadi alat terbaik dalam efisiensi waktu. Hal ini karena reaksi pemanasan terjadi langsung di dalam makanan.
Sebenarnya, oven memerlukan daya listrik yang jauh lebih kecil daripada microwave. Namun, karena proses pemanasan dan pematangannya yang lama, konsumsi listriknya pun ikut membengkak.
Hal ini berkebalikan dengan microwave. Pada pemakaiannya, microwave memerlukan daya listrik yang besar. Akan tetapi, karena waktu pemanasannya yang begitu singkat, konsumsi listrik pun menjadi lebih hemat.
Proses pematangan pada oven dimulai dari bagian luar makanannya karena udara panas dalam oven. Hasilnya, makanan kamu akan matang secara merata dengan bagian luar yang lebih crispy dan kecokelatan, sementara bagian dalamnya tetap empuk dan lembut.
Sedangkan hasil makanan dari microwave akan cenderung kering. Soalnya, microwave bekerja dengan mengurangi kadar air, sehingga menghilangkan kelembapan makanan. Apalagi, penggunaan microwave memang tidak bertujuan untuk membuat makanan menjadi renyah.
Perbedaan microwave dan oven juga terlihat dari jenis wadah makanan yang boleh kamu masukkan. Untuk microwave, kamu masih bisa menggunakan wadah kaca atau plastik selama terdapat label microwave safe.
Sedangkan bila kamu memakai oven, pastikan hanya menggunakan loyang, keramik antipanas, atau aluminium foil. Soalnya, wadah kaca lebih rentan pecah pada suhu yang terlalu tinggi dan plastik mudah terbakar.
Harga oven dan microwave juga cukup berbeda. Kamu bisa membeli oven mulai dari harga Rp300 ribuan. Sedangkan untuk microwave, kamu bisa membelinya mulai dari Rp800 ribuan.
Namun, perlu disesuaikan dengan jenis dari kedua alat masak ini. Soalnya, baik oven dan baik microwave dan oven pun memiliki beberapa jenis yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.
Microwave merupakan alat penghantar panas yang dapat menghangatkan dan mematangkan makanan dengan menggunakan gelombang mikro melalui aliran listrik. Ukurannya pun lebih kecil dengan volume tidak lebih dari 30 liter.
Namun, microwave memiliki beberapa jenis dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, seperti berikut ini.
Basic microwave adalah jenis microwave yang paling sering digunakan untuk menghangatkan makanan dingin dan beku. Namun, kekurangan alat ini adalah tidak bisa untuk memasak dan memanggang makanan.
Fungsi yang microwave satu ini hampir sama dengan basic microwave. Namun, yang membedakannya adalah gelombang panas alat ini lebih besar. Tidak hanya bisa memanaskan, tetapi juga bisa kamu gunakan untuk memasak mie instan dan sup.
Berikut beberapa rekomendasi solo microwave yang bisa kamu gunakan.
Alat satu ini dikenal juga dengan nama microwave oven. Kamu bisa menggunakannya untuk memanggang sekaligus memanaskan makanan. Namun, gunakan microwave grill memiliki ruang yang lebih besar. Jadi, kamu bisa memasukkan bahan makanan dengan ukuran besar, seperti ayam utuh.
Nah, berikut beberapa rekomendasi grill microwave atau microwave oven.
Biasanya, oven digunakan untuk memanaskan, memanggang, dan mengeringkan makanan, seperti daging, roti, atau kue.
Dibandingkan microwave, oven memiliki ukuran yang lebih beragam. Bila kamu jarang menggunakannya, maka bisa memakai oven kecil yang ukurannya 11 liter.
Akan tetapi, kamu juga bisa memilih oven besar hingga 50 liter bila sering membuat kue. Nah, seiring perkembangan teknologi, oven pun hadir dengan beragam jenis, seperti berikut ini.
Oven kompor merupakan alat yang memanfaatkan panas dari api kompor. Oven ini berbentuk tabung kubus danterbuat dari besi atau stainless untuk menghantar panas.
Sayangnya, bila kamu memakai oven ini, kamu tidak bisa mengatur suhu yang dibutuhkan secara akurat.
Bila kamu mencari oven yang lebih praktis dan berfungsi untuk membuat panggangan yang lebih efisien, kamu bisa memakai oven toaster.
Kelebihan jenis oven ini adalah bisa menyesuaikan suhu yang kau inginkan secara akurat.
Sayangnya, biasanya oven toaster berukuran kecil. Jadi, kamu hanya bisa memakainya untuk memanggang roti dan kue dalam jumlah terbatas. Berikut beberapa rekomendasi oven toaster yang bisa jadi pilihan.